Singgahan, 26 Februari 2025 – Festival Bukit ke-8 SMA Negeri 1 Singgahan mencapai puncaknya dengan gelaran acara yang megah dan penuh apresiasi seni. Hari terakhir festival ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan penting, termasuk Pengawas atau Pendamping Satuan Pendidikan Drs. M. Choirur Rofiq, Camat Singgahan, perwakilan dari Koramil dan Polsek Singgahan, serta Ketua Komite SMA Negeri 1 Singgahan, Azizah, S.Ag., S.E., M.M. Kedatangan mereka menambah kesan istimewa pada perhelatan tahunan ini.
Sebelum acara utama dimulai, para undangan dipersilakan mengapresiasi karya seni yang terpajang di ruang pameran. Di sana, mereka menikmati 204 lukisan karya siswa kelas 12, tiga lukisan dari seorang seniman Desa Tingkis, serta satu karya dari guru seni SMA Negeri 1 Singgahan. Selain lukisan, pameran ini juga menampilkan hasil pembelajaran siswa dalam berbagai bidang seperti seni, sastra, biologi, kimia, fisika, dan mata pelajaran lainnya. Tak hanya itu, hasil proyek kreatif dari berbagai mata pelajaran juga turut dipamerkan, memberikan gambaran akan luasnya wawasan dan keterampilan siswa dalam berbagai bidang. Salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah buku hasil pembelajaran bahasa Indonesia karya Devina Cecilia Aurora. Buku ini mendapat apresiasi langsung dari Bapak Rofiq, yang kemudian membawanya ke atas panggung sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas siswa.
Selain ruang pameran, area bazar yang dikelola oleh siswa kelas X juga menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai stand makanan, minuman, serta produk kreatif hasil olahan siswa dipamerkan dan dijual kepada pengunjung. Tidak hanya siswa kelas X, OSIS serta organisasi siswa lainnya turut berpartisipasi dalam mengisi stand bazar, menciptakan suasana meriah dan interaktif. Bahkan, Camat Singgahan turut mengapresiasi dengan memborong beberapa dagangan makanan hasil kreasi siswa, memberikan dukungan nyata terhadap kreativitas generasi muda.
Setelah sesi pameran dan bazar, para tamu bergeser ke lapangan utama SMA Negeri 1 Singgahan untuk menyaksikan pertunjukan seni yang telah disiapkan dengan matang. Acara dimulai dengan penuh khidmat melalui menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya, Ketua Panitia, Yuana Dwi Prayoga, menyampaikan laporan kegiatan yang merangkum perjalanan Festival Bukit ke-8 dari awal hingga puncaknya. Setelah itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singgahan, Anam Syaifuddin, M.Pd., secara resmi membuka acara dengan pemukulan gong yang menandai puncak kemeriahan festival ini.
Yang membuat puncak Festival Bukit ke-8 ini semakin istimewa adalah kehadiran gamelan live yang mengiringi seluruh prosesi acara. Ini merupakan inovasi baru di SMA Negeri 1 Singgahan dan menjadi pengalaman pertama bagi banyak siswa dan guru. Kolaborasi apik dengan Sanggar Seni Ngripto Raras dari Sukorejo, Parengan, Tuban, yang dilatih oleh Bapak Eko Hardoyo dan Ki Rusdiono, menciptakan suasana yang lebih sakral dan berbudaya. Selain itu, pengrawit yang berasal dari perwakilan siswa kelas XII turut mengiringi pertunjukan kethoprak dan ludruk, menambah nuansa seni tradisional yang kuat dalam festival ini.
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara panitia, pihak sekolah, pemangku kebijakan, serta sponsor. Kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan turut berperan aktif dalam memastikan acara berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik. Siswa kelas XI yang menjadi penyelenggara acara bekerja sama dengan para pengisi acara dari kelas XII, menciptakan sinergi yang luar biasa dalam menyukseskan festival ini.
Apresiasi terhadap Festival Bukit ke-8 juga datang dari berbagai lembaga pendidikan di sekitar SMA Negeri 1 Singgahan. SDN Mulyoagung 2, SMPN 1 Singgahan, SMAN 1 Senori, serta beberapa sekolah lainnya mengirimkan delegasi siswa dan guru untuk turut serta dalam perayaan ini. Kehadiran mereka semakin memperkuat ikatan antarlembaga pendidikan dan membangun ekosistem seni dan budaya yang lebih luas.
Puncak acara ini ditutup dengan suasana syahdu ketika hujan turun membasahi wilayah Singgahan. Seakan menjadi simbol berkah, hujan tersebut menambah kesan mendalam bagi semua yang hadir. Dengan berakhirnya Festival Bukit ke-8, diharapkan kegiatan ini terus berkembang di tahun-tahun mendatang, menjadi wadah ekspresi seni bagi generasi muda, serta memperkuat tradisi budaya di SMA Negeri 1 Singgahan. (myp/red)
















