FESTBUK#7
DESKRIPSI KARYA FESTBUK #7 TAHUN 2024
Festbuk atau Festival Bukit adalah acara tahunan yang diselenggarakan SMAN 1 Singgahan. Kegiatan ini merupakan ujian praktik kelas 12.
RINA MUSKAMAH
Judul Karya : Kebudayaan Jawa
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : menggunakan warna² cerah dan sedikit gelap.
Komposisi : Terang, garis, bentuk, tekstur.
Deskripsi detail :
Lukisan ini menyoroti kekayaan budaya Jawa melalui sentuhan artistik yang menggabungkan wayang kulit, baju daerah, dan tarian tradisional. Gambar wayang kulit dan gerakan tarian menciptakan dinamika yang memikat.
Oleh karena itu saya memilih melukis kebudayaan jawa untuk mencerminkan harmoni kebudayaan Jawa, dan kehidupan sehari-hari.
MADYA AHMAD PRAYOGI
Judul Karya : Dari Wanita Untuk Ibu
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 50×50 cm
Warna : Abu-abu, hitam, kuning, merah, putih, emas, oren, dan coklat
Komposisi : Dominan
Deskripsi detail :
ambarkan karakter Anoman dari cerita Ramayana dalam sikap yang provokatif dan kontroversial. Dalam lukisan ini, Anoman, yang merupakan tokoh dari kebudayaan Jawa, secara tidak lazim menunjukkan jari tengahnya, sebuah gestur yang umumnya dianggap sebagai tindakan tidak sopan dalam budaya Barat, namun dalam konteks ini mengandung makna yang lebih dalam terkait dengan ekspresi kekuatan dan penolakan terhadap penindasan.
Dengan latar belakang kebudayaan yang kaya dan kompleks, lukisan ini mengundang pemirsa untuk merenungkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi, resistensi terhadap norma-norma sosial, dan perlawanan terhadap hegemoni budaya. Melalui penyimpangan dari norma-norma konvensional dalam pemuatan karakter Anoman, lukisan ini menantang pemirsa untuk melihat melampaui interpretasi literal dan memahami pesan-pesan yang lebih dalam tentang kebebasan individu dan identitas budaya.
Dengan komposisi yang kuat dan warna-warna yang menarik, lukisan ini menghadirkan sebuah narasi visual yang kompleks dan menarik, memperluas pemahaman kita tentang kebudayaan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
YUNI DWI LESTARI
Judul Karya : Dari Wanita Untuk Ibu
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : menggunakan warna² cerah dan sedikit gelap.
Komposisi : Terang, garis, bentuk, tekstur.
Deskripsi detail :
Di desa yang dikelilingi oleh alam yang hijau, seorang ibu dengan penuh kasih sayang memandikan anaknya di sungai yang mengalir tenang. Dikelilingi oleh pepohonan rimbun dan suara gemericik air, momen ini menjadi kesempatan berharga bagi ibu dan anak untuk berhubungan dengan alam secara langsung.
Bagi sang ibu, memandikan anak di sungai adalah pengalaman yang memperkuat ikatan antara mereka dengan alam sekitar. Di sini, sang ibu tidak hanya menjalankan tugas harian sebagai seorang ibu, tetapi juga mengajarkan anaknya tentang keindahan alam dan pentingnya merawat lingkungan. Sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional atau menceritakan cerita tentang alam, mereka berdua menikmati momen kebersamaan yang tak ternilai dilukisan ini saya akan menonjolkan warna biru,hijauu,dan coklat
Tujuan saya mengambil konsep tersebut agar penikmat dapat mengetahui bahwa orang zaman dahulu pintar memanfaatkan alam untuk berbagai hal.
AHMAD ZAKI KASIFUL ASROR
Judul Karya : Nyeninyeluman
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Dominan dan simetris
Deskripsi detail :
Karya yang ini akan mengambarkan 2 sisi manusia yang mana manusisia akan selalu memiliki sisi baik dan buruk serta manusia tidak akan selalu menjadi orang yang senantiasa baik namun pada waktu yang sama kebaikan manusia dapat di pandang buruk bagi manusia yang lain begitu pula makna sebaliknya ,selajutnya karya ini kan mengambarkan permasalahan sosisal yang biasa ditemui yaitu “berwajah dua”yakni manusia yang suka berubah ubah tidak tanduknya sesuai orang atau situasi di sekitas.
Karya ini akan di fisualakan dalam bentuk lukisan dengan objek manusia bertopeng yang mana terdapat 2 karakter topeng yang saya buat untuk mewakili 2 sifat dasar manusia yaitu baik dan buruk dengan letak yang berada yaitu topeng yang melambangkan sifat buruk di lepas dan topeng yg melambangkan sifat masih di pasang ini juga menggambarkan bahwa seburuk buruk nya manusia pasti masih memiliki sifat baik.
ANDRE ADIANSYAH
Judul Karya : Kebakaran
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : dominan merah
Deskripsi detail :
Karya yg menggambarkan kebakaran gunungan yg terbakar mengabarkan kebudayaan yg mulai aus.
RIZKI AMALIA
Judul Karya : Wayang Wados Gempal
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Kombinasi warna coklat terang di bagian wayang dan coklat tua bagian bagruond
Gaya : realisme dan ekspresionisme
Konsep Karya :
Bagian atas :menggambarkan wayang bagian kepala dan terdapat bagrund berwarna coklat
Bagian bawah: menggambarkan seorang dalang yang sedang memainkan wayang
Ekspresi:wayang tersebut berekspresi dengan wajah yang sedikit galak bermata merah dan beralis hitam
Kulit: kulit wayang tersebut berwarna kuning tua dan terdapat aksesorisnya berupa gelang dll dengan berwarnakan merah
Dalang: seorang dalang dengan jas warna hitam dengan dengan menggunakan bangklon Jawa
Bagrund: menggunakan warna coklat tua
FRISKA AMELIA FIRNANDA
Judul Karya : Rumah adat Jawa Timur ,orang menari dan menggendang
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Dominasi warna terang dan gelap
Gaya : naturalisme , ekspresionisme
Komposisi :
Lukisan ini terbagi menjadi dua bagian
Bagian atas menggambarkan bahwa . rumah adat Jawa Timur
Bagian bawah menggambarkan orang menari dan menggendang.
Rumah jogloDari segi bentuk bangunannya atap Joglo berbentuk Tajug yang menyerupai gunung. Kemudian itu ciri khas rumah Joglo adalah bentuk atapnya. Atap rumah joglo merupakan gabungan dariari Pendet adalah sebuah tari Bali sebagai persembahan untuk para leluhur. dua atap segitiga dengan dua atap trapesium. Atap memiliki sudut kemiringan yang berbeda . tari Pendet adalah sebuah tari Bali sebagai persembahan untuk para leluhur.
SILVIA FERAWATI
Judul Karya : ILUSTRASI KEBUDAYAAN NUSANTARA INDONESIA
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Dominasi warna kuning yellow med
Gaya : naturalisme
Konsep Karya :
*Bhinneka Tunggal Ika* Menampilkan keberagaman suku, agama, dan budaya yang hidup berdampingan secara harmonis, melambangkan semboyan nasional yang menjunjung persatuan di tengah perbedaan.*”Senyum Ramah”* Mengilustrasikan bahasa senyuman yang universal, menggambarkan kehangatan dan keramahan yang melekat dalam budaya Indonesia, melambangkan kemudahan untuk didekati dan niat baik. Mengilustrasikan adegan hubungan harmonis antar adat dan suku, yang mencerminkan nilai budaya dalam menjaga ikatan yang kuat dalam menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa dan negara tercinta.
YOLLA ADELINA FEBRIANTI
Judul Karya : Teknologi yang tergantikan
Kelas : XII MIPA 2
Deskripsi Detail :
Perubahan teknologi dari membajak dengan kerbau menjadi menggunakan traktor mencerminkan evolusi dalam cara kerja yang lebih efisien dan produktif. Namun, untuk menjaga kebudayaan negeri, penting bagi masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengintegrasikan teknologi baru ini dengan nilai-nilai tradisional. Misalnya, dengan melibatkan para petani dalam pengembangan dan penggunaan teknologi traktor sambil tetap mempertahankan praktik-praktik tradisional dalam pertanian seperti upacara adat, pengetahuan lokal, dan pola-pola kerja yang terpaut pada budaya lokal. Kolaborasi ini memungkinkan adopsi teknologi yang mempercepat proses pertanian sambil melestarikan dan memperkaya warisan budaya mereka.
SITI ROIHATUL JANNAH
Judul Karya : Pertemuan antar budaya
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Warna : Gelap Terang
Komposisi : Bagian samping kanan menggambarkan ondel” dan bagian samping kiri menggambarkan ogoh”
Deskripsi Detail :
”Ondel ondel dan ogoh ogoh” saya memilih lukisan ini untuk mempertemukan antar budaya. festival ogoh-ogoh dan ada juga terdapat sepasang ondel ondel yang terdiri berdiri tegak di samping persembahan pada perayaan tawur untuk menyambut hari raya Nyepi. sebagai bangsa Indonesia kita harus melestarikan kebudayaan ini. warna merah pada wajah ondel-ondel melambangkan semangat dan keberanian sedangkan warna putih melambangkan kebaikan kesucian
ANGGI ALFIA RIZIANA
Judul Karya : Tarian Daerah
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Ekspresionisme
Warna : Dominasi warna gelap dan terang
Komposisi : Bagian atas mengambarkan awan dan dua orang penari. Bagian bawah menggambarkan 3 ora penari.
Deskripsi Detail :
Saya akan menggambarkan beberapa wanita di mana mereka menampilkan tarian daerah yang berbeda-beda dengan ciri khasnya tersendiri lukisan ini menggunakan warna biru untuk langitnya, warna hijau untuk lapangannya selain itu ada hitam kuning orange dan merah. Tujuan saya menggambar ini adalah untuk melestarikan budaya.
REVALINO ARDYANSYAH
Judul Karya : Tarian Daerah
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna :
• Dominan: Hijau (rumput), Abu-abu (gunung bebatuan), dan abu kecoklatan biru (langit sedang mendung)
• Aksektor: Hitam (Jaz pemuda yang membawa Pentung), Merah (Jaz pemuda yang membawa golok)
Komposisi :
•Foreground: Hamparan rumput dan pepohonan
•Object: 2 Pesilat Betawi sedang bertarung
•Background: Gunung bebatuan dan awan hitam yang mengekspresikan mendung
Deskripsi Detail :
• Pemuda dengan Jaz Hitam: Berada di kiri kanvas, postur bersiap, menegakkan tongkat pukul.
• Pemuda dengan Jaz Merah: Di kanan kanvas, pose melompat, dengan golok terhunus.
• Rumput Hijau: Sebagai dasar hamparan, menempati bagian bawah kanvas.
•Gunung Bebatuan: Di kejauhan sebagai background, memfasilitasi kedalaman visual.
SEFI NATASYA
Judul Karya : Pertunjukan Tari Kecak
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Naturalisme
Warna : Gelap Terang
Deskripsi Detail :
Tari Kecak adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. alasan saya mengambar itu karena tarian unik yang satu ini tidak diiringi dengan lantunan alat musik, melainkan paduan seni dari suara-suara mulut atau teriakan-teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” disepanjang pertunjukan.
ERFITA TRI AGUSTIN KUSLIANSYAH
Judul Karya : Joglo dan Adat Jawa
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Naturalisme
Warna : cerah, gelap dan kontras
Deskripsi Detail :
Lukisan rumah joglo dan pakaian adat Jawa Tengah memiliki makna yang dalam dalam budaya Jawa. Rumah joglo, dengan ciri khas atap limasan yang tinggi dan melengkung, melambangkan keagungan dan kejayaan tradisional Jawa. Bangunan ini juga mencerminkan kesatuan antara alam dan manusia serta hierarki sosial dalam masyarakat Jawa.
Pakaian adat Jawa Tengah, seperti kebaya dan jarik, memiliki makna simbolis yang dalam. Kebaya sering dipakai oleh perempuan Jawa dalam berbagai upacara adat dan acara resmi. Kebaya melambangkan keanggunan, kesopanan, dan keindahan. Sementara itu, jarik, kain panjang yang melingkari pinggang dan dikenakan oleh laki-laki, menggambarkan kekuatan, kedewasaan, dan identitas Jawa yang kuat.
Secara keseluruhan, lukisan rumah joglo dan pakaian adat Jawa Tengah mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Jawa
PUSPITASARI
Judul Karya : Kepercayaan suku Tengger di gunung bromo
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×50 cm
Warna : Berdominasi warna warna gelap dan cerah bagian atas
Komposisi : Lukisan ini terbagi menjadi empat bagian yaitu
* Bagian kanan atas dan kiri atas menggambarkan pemandangan dari kejauhan dan terdapat bukit bukit/gunung kecil kecil dan kontras di bagian kanan atas sangat cerah karena kecahayaan tersebut terdapat di kanan atas dan
* Bagian kiri bawah menggambarkan sebuah jalan untuk menuju ke bukit bukit untuk membudayakan yang masih ada di suku Tengger yaitu upacara adat yang ada di suku Tengger dan kecahayaan dari bagian kiri bawah gelap dan
*di bagian kanan bawah menggambarkan sebuah danau dan terdapat tanah yang sebagian longsor dan kecahayaan tersebut cerah karena masih bagian kecahayaan
* Bagian tengah menggambarkan sebuah gunung Bromo yang terdapat dari sudut kejauhan dan berwarna hijau sebagian dan sebagian kuning kecoklatan
Deskripsi Detail :
Pemandangan: terdapat dari jauh yang berwarna cerah dan putih kehijauan muda dan samar samar
Budaya dan tradisi: budaya dan tradisi tersebut menggambarkan sebuah orang suku Tengger yang sedang upacara dan itu berwarna gelap
Danau: terdapat warna biru kehijauan dan putih
Langit: langit yang di penuh i warnah biru mentah dan putih dan abu abu
Tanah yang sebagian longsor: berwarna coklat tua, hitam, coklat muda dan terdapat batu batu kecil
OVY DITA ANGGRAENI
Judul Karya : Rumah Adat Gadang
Kelas : XII IPS 1
Deskripsi Detail : Lukisan ini menggambarkan rumah adat sumatera barat yaitu rumah gadang,rumah gadang tersebut mempunyai bentuk yang unik yaitu bagian atap menyerupai tanduk kerbau dan rumah gadang ini dibangun seperti rumah panggung.
TINA SAFA AZZARA
Judul Karya : Melukis Kembali Keindahan Burung Merak
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Didominasi warna coklat tua dan muda
Deskripsi Detail :
Sebuah lukisan tentang seseorang yang sedang mencanting batik motif tradisional. Yang mungkin motif batik tradisional ini sangat jarang sekali terlihat, karena di era saat ini masyarakat lebih suka dengan motif-motif batik modern.
Sebuah lukisan yang menggambarkan proses pembuatan batik motif tradisional dapat menjadi representasi dari keahlian dan keindahan proses ini. Lukisan ini mungkin menampilkan seorang seniman batik yang sedang duduk di depan kain putih yang siap untuk dihiasi. Lukisan ini bisa menyorot kealamian proses yang bersifat meditatif serta keindahan detail dalam setiap langkah pembuatannya.
Lukisan tersebut dapat mengekspresikan keindahan budaya lokal, sekaligus menyoroti keahlian yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Detil yang diperlihatkan dalam lukisan tersebut, seperti gerakan tangan yang cermat dan konsentrasi dalam menggunakan canting, dapat memberikan penghormatan terhadap keahlian tradisional yang perlu dijaga dan dilestarikan.
SEFI NATASYA
Judul Karya : Pertunjukan Tari Kecak
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Naturalisme
Warna : Gelap Terang
Deskripsi Detail :
Tari Kecak adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. alasan saya mengambar itu karena tarian unik yang satu ini tidak diiringi dengan lantunan alat musik, melainkan paduan seni dari suara-suara mulut atau teriakan-teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” disepanjang pertunjukan.
TINA SAFA AZZARA
Judul Karya : Melukis Kembali Keindahan Batik Tradisional
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Didominasi warna coklat tua dan muda
Konsep Karya :
Sebuah lukisan tentang seseorang yang sedang mencanting batik motif tradisional. Yang mungkin motif batik tradisional ini sangat jarang sekali terlihat, karena di era saat ini masyarakat lebih suka dengan motif-motif batik modern.
Sebuah lukisan yang menggambarkan proses pembuatan batik motif tradisional dapat menjadi representasi dari keahlian dan keindahan proses ini. Lukisan ini mungkin menampilkan seorang seniman batik yang sedang duduk di depan kain putih yang siap untuk dihiasi. Lukisan ini bisa menyorot kealamian proses yang bersifat meditatif serta keindahan detail dalam setiap langkah pembuatannya.
Lukisan tersebut dapat mengekspresikan keindahan budaya lokal, sekaligus menyoroti keahlian yang dibutuhkan dalam proses tersebut. Detil yang diperlihatkan dalam lukisan tersebut, seperti gerakan tangan yang cermat dan konsentrasi dalam menggunakan canting, dapat memberikan penghormatan terhadap keahlian tradisional yang perlu dijaga dan dilestarikan.
NADIANA DWI MEYLAWATI
Judul Karya : Parade Budaya
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Ekspresionisme
Warna : Didominasi warna oren dan hitam
Konsep Karya :
“Parade budaya” yang melibatkan perayaan dan pameran beragam aspek budaya suatu daerah, seperti tarian adat. Melalui lukisan “Parade budaya” kita dapat mempromosikan keragaman, dan memperkuat identitas budaya suatu daerah, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Di dalam lukisan tersebut terdapat orang menari, dan juga leak. Di belakang terdapat tugu, di samping kiri juga terdapat pepohonan yang menjadikan suasana mejadi sejuk.
MUHAMMAD FERDYANSYAH
Judul Karya : Candi Borobudur
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Ekspresionisme
Warna : Gelap dan cerah
Konsep Karya :
Candi Borobudur menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar candi Borobudur, yakni candi dan orang budha.
DINI PUJIANTI
Judul Karya : Burung Cendrawasih
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada bagian tengah terdapat burung cendrawasih, bagian samping terdapat pepehonan,dan bagian atas terdapat gunung serta awan.
Warna : pada background dominan warna biru.
Konsep Karya :
Lukisan ini tentang warisan negeri yang di rusak untuk kepentingan sendiri,Dalam lukisan ini, saya menciptakan konsep yang menggambarkan keindahan dan keunikan burung cendrawasih, mencerminkan keberadaannya yang hampir punah. Melalui detail yang halus, saya berusaha menonjolkan kecantikan warna dan bentuk tubuhnya sebagai simbol dari kekayaan alam Papua. Latar belakang lukisan menampilkan elemen-elemen kultural yang menggambarkan kekaguman dan penghormatan suku-suku di daerah tersebut terhadap burung cendrawasih, menjadikannya karya seni yang tidak hanya indah tetapi juga mengandung nilai-nilai pelestarian lingkungan dan kearifan lokal.
YOLLA ADELINA FEBRIANTI
Judul Karya : Teknologi yang tergantikan
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : bagian kanan bawah ada teknologi traktor, bagian kiri ada kerbau
Warna : dominan warna gelap dan terang
Deskripsi Detail :
Perubahan teknologi dari membajak dengan kerbau menjadi menggunakan traktor mencerminkan evolusi dalam cara kerja yang lebih efisien dan produktif. Namun, untuk menjaga kebudayaan negeri, penting bagi masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengintegrasikan teknologi baru ini dengan nilai-nilai tradisional. Misalnya, dengan melibatkan para petani dalam pengembangan dan penggunaan teknologi traktor sambil tetap mempertahankan praktik-praktik tradisional dalam pertanian seperti upacara adat, pengetahuan lokal, dan pola-pola kerja yang terpaut pada budaya lokal. Kolaborasi ini memungkinkan adopsi teknologi yang mempercepat proses pertanian sambil melestarikan dan memperkaya warisan budaya mereka.
BAGUS ARI SANDI
Judul Karya : Wayang Gunungan
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : Naturalisme
Warna : dominan warna kuning dan hitam
Deskripsi Detail :
Lukisan ini menggambarkan wayang gunungan yang di gunakan dalam wayang kulit memiliki bentuk khas ya itu lancip ke atas, Hal Ini melambangkan kehidupan manusia ya itu semakin tinggi ilmu dan tua usai, manusia harus semakin mengerucut manunggaling jiwa rasa,cipta,karsa dan karya dalam kehidupan dan tujuan saya membuat logo pencak silat adalah ingin mengembangkan dan melestarikan budaya asli pencak silat yang ada di Indonesia
SEFI NATASYA
Judul Karya : Pertunjukan Tari Kecak
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Hitam, biru, coklat
Deskripsi Detail :
Tari Kecak adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. alasan saya mengambar itu karena tarian unik yang satu ini tidak diiringi dengan lantunan alat musik, melainkan paduan seni dari suara-suara mulut atau teriakan-teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” disepanjang pertunjukan
SETIA ABIMAYU
Judul Karya : Kolaborasi Antar Petani
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : orang bertani,hutan,gunung,rumah warga,pendapa,awan
Warna : biru tua dan coklat
Deskripsi Detail :
Saya menggambar orang bertani yang saat ini keberadaannya hampir tidak ada dan digantikan oleh mesin.Menanam padi secara manual merupakan budaya yang telah lama diwariskan dan dilakukan oleh nenek moyang kita,alasan saya membuat gambar ini karena Bapak saya selalu menggunakan jasa para petani tradisional saat menanam padi di sawah.
TALITHA NADIAH NASYWA
Judul Karya : Gagah Berani Budaya Negeri
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada bagian tengah terdapat gambar tokoh wayang, bagian bawah terdapat awan gelap, dan bagian atas ada langit mendung
Warna : dominan gelap pada background dan terang pada objek utama
Deskripsi Detail :
Wayang merupakan salah satu kesenian tradisional khas daerah Jawa yang perlu dilestarikan. Akan tetapi, pada zaman saat ini generasi muda kurang mengenal bahkan tidak berminat terhadap kesenian wayang. Maka disini saya akan menggambarkan salah satu tokoh wayang dengan background langit agar anak muda di jaman sekarang dapat mengenal apa itu wayang dan melestarikan serta menjadikan wayang dikenal oleh kalangan mana saja.
SELVI SINTA ELIANA
Judul Karya : Nonstalgia Manualitas Teknologi
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada bagian atas terdapat gunung,bagian tengah terdapat sawah dan pemandangan,dan pada bagian bawah terdapat orang yang merontokkan padi.
Warna : pada background dominan warna biru dan kuning
Deskripsi Detail :
Lukisan ini merepresentasikan sebuah nostalgia terhadap cara tradisional memanen padi di desa, menunjukkan seorang warga desa yang dengan penuh kesederhanaan dan manualitas melakukan tugas tersebut. Di tengah kemajuan teknologi modern, gambar ini bertujuan mengabadikan kearifan lokal yang kini mulai terlupakan. Dengan menyoroti pergeseran dari cara manual ke teknologi canggih, lukisan ini menjadi suatu bentuk dokumentasi visual yang mengajak generasi mendatang untuk mengenali dan menghargai warisan budaya serta sejarah teknologi pertanian yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat desa.
DAHAYU DIAH PUSPITA
Judul Karya : Rafflesia warisan negri
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : bagian atas terdapat dedaunan bagian tengah ada bunga rafflesia dan bagian bawah terdapat akar” pohon
Warna : dominan warna terang dan sedikit terang
Deskripsi Detail :
Dalam menciptakan sebuah karya seni lukis yang menggambarkan bunga Rafflesia Arnoldi, penting untuk menangkap keunikan dan keindahan bunga yang dilindungi ini. Pilihan warna yang akurat, detail yang cermat, dan komposisi yang memikat dapat memberikan kedalaman visual pada lukisan, menciptakan nuansa khusus dari keberagaman alam Sumatra. Sentuhan artistik harus menggambarkan kelembutan dan keanggunan Rafflesia, sambil mengingatkan penonton akan urgensi pelestarian untuk memastikan kelangsungan keberadaan bunga yang langka ini bagi generasi mendatang.
SEVIA LAUDYA ARTA MEVIA
Judul Karya : Pura Ulun Danu Beratan
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada bagian atas terdapat pemandangan gunung,bagian tengah terdapat pura,dan bagian bawah terdapat danau
Warna : pada background dominan warna biru dan hijau
Deskripsi Detail :
Kolaborasi dalam melestarikan kebudayaan negeri adalah penting untuk memastikan warisan budaya seperti Pura Air Ulun Danu Beratan di Bedugul tetap terjaga. Ini dapat dilakukan melalui dukungan dari pemerintah, komunitas lokal, dan turis yang mengunjungi tempat tersebut dengan penuh penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai budayanya. Selain itu, pelaksanaan program edukasi dan pemeliharaan lingkungan juga penting untuk menjaga keberlangsungan tempat-tempat bersejarah dan spiritual seperti ini bagi generasi mendatang.
DIANA APRILIANI
Judul Karya : Keanggunan Burung Merak
Kelas : XII MIPA 1
Deskripsi Detail :
salah satu burung yang terkenal karena keindahan bulu ekornya yang berwarna-warni dan berbentuk seperti kipas. Burung merak jantan memiliki ekor yang lebih panjang dan indah dibandingkan burung merak betina.
Keunikan burung merak terletak pada tampilan bulu ekornya yang memukau. Bulu ekor burung merak terdiri dari berbagai warna seperti biru, hijau, ungu, dan emas. Saat burung merak mengibaskan ekornya, bulu-bulu tersebut membentuk kipas yang indah dan mempesona.
-burung merak memiliki keindahan yang menakjubkan, populasinya mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu faktor yang menyebabkan ancaman terhadap burung merak adalah hilangnya habitat alaminya. Deforestasi dan perusakan habitat mengurangi ruang hidup yang tersedia bagi burung merak. Selain itu, perburuan ilegal juga menjadi ancaman serius bagi populasi burung merak. Bulu ekor burung merak sering kali diambil untuk dijadikan hiasan atau dijual sebagai barang antik
-bulu ekor burung merak memiliki warna-warna yang mencolok dan beragam, seperti biru, hijau, ungu, dan emas. Warna-warna ini terdistribusi secara simetris di sepanjang ekor, menciptakan tampilan yang menarik dan mencolok.
Selain itu, bulu ekor burung merak juga memiliki pola mata yang khas. Pada setiap bulu, terdapat bintik-bintik berwarna yang teratur dan terlihat seperti mata. Pola ini memberikan efek visual yang menarik dan memperkuat keindahan bulu ekor burung merak
LILIK SUMARTONO
Judul Karya : Tarung Sarung
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Didalam tengah lukisan ada 2 orang yang sedang melakukan tarung sarung
Warna : merah muda dan hitam di blok dengan abu abu
Deskripsi Detail :
lukisan ini menggambarkan Tarung sarung atau budaya sigajang laleng lipa ini merupakan budaya Makassar satu lawan satu dengan tangan kosong atau bandik yang dibatasi kain sarung.
UMI MAHARANI
Judul Karya : Perayaan Keberagaman Budaya
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : di bagian sebelah kanan lukisan terdapat sekelompok orang yang membawa gunungan berisi ketan, buah buahan dan sayur sayuran. nampak di samping kanan sekelompok orang tersebut ada bangunan dari jalanan yogyakarta serta ada beberapa tanaman yang terletak di pinggiran jalan
Aliran : Realisme
Warna : Putih gradasi abu, Merah, hijau, biru
Konsep : Ketika Sekaten berlangsung di Surakarta dan Yogyakarta, masyarakat dari berbagai lapisan bergabung dalam kegiatan yang membangun keterlibatan kolektif. Mereka bersama-sama mempersiapkan gunungan beras ketan, buah-buahan, dan sayuran sebagai simbol kebersamaan. Selama acara, adanya saling menghormati antarwarga dan keberagaman budaya yang tercermin dalam tarian, musik, dan persembahan seni tradisional, menciptakan iklim harmoni. Semangat melestarikan budaya ini bukan hanya meriahkan acara, tetapi juga menjadi teladan bagi daerah lain untuk memupuk kekayaan budaya Indonesia dengan rasa kebersamaan dan keharmonisan yang mendalam.
semangat melestarikan budaya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain, sehingga keragaman budaya indonesia tetap terjaga dan dihargai.
Deskripsi Detail :
Deskripsi: Sekaten merupakan perayaan maulid nabi yang digelar oleh keratonan yogyakarta dan keratonan surakarta, terdapat hari hari tertentu saat perayaan ini akan berlangsung, namun yang jelas perayaan ini selalu berlangsung di bulan mulud (bahasa jawa)/maulid.
M SAIFUL HUDA
Judul Karya : Kincir Air
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Komposisi : di Tengah-tengah terdapat rumah dan kincir air serta sungai,batu serta pembatas
Warna : hitam,coklat, hijau,biru
Deskripsi Detail :
Meskipun kıncır air tradisional yang dahulu sering menjadi bagian penting desa-desa kini Jarang terlihat. Upaya kolaborasi dalam melestarikan kebudayaan negri dapat menjadi Jalan untuk mempertahankan nilai tradisional. Inisiatif ini tidak hanya mencakup Pemeliharaan kincir air sibagai warisan budaya tetapi juga mengandung teknologi modern dengan penuh rasa hormat terhadap warisan tersebut. Dengan demikian integrasi antara Inovasi dan pelestarian.
MARCHEL NOVI ISTANTO
Judul Karya : Tradisi Kentongan Dalam Membangunkan Orang Sahur Sebagai Budaya Menyemarakkan Bulan Suci Ramadhan
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dibagian samping kiri terdapat pohon yang besar ,dan di bagian bawah terdapat sejumlah anak sedang membangunkan orang untuk sahur,dan dibagian samping kiri terdapat rumah dan di atas terdapat langit yang gelap
Warna : coklat,hijau,hitam,orange,kuning
Deskripsi Detail :
Tradisi kentongan dalam membangunkan orang sahur sebagai budaya menyemarakkan bulan suci ramadhan
DEDI CAHAYA PUTRA
Judul Karya : ONDEL-ONDEL YANG MULAI MENGHILANG
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Bagian bawah ada 2 ondel-ondel laki-laki dan perempuan, dibelakangnya ada monas dan gedung
Warna : Biru, merah, coklat, hijau, abu-abu, kuning, hitam, putih, oranye
Deskripsi Detail :
Kesenian ondel ondel yang mulai menghilang. Kesenian ondel-ondel merupakan bagian penting dari budaya Betawi di Jakarta. Memang disayangkan bahwa beberapa tradisi seperti ini mulai menghilang karena perubahan zaman dan modernisasi. Upaya pelestarian dan promosi budaya lokal dapat membantu mempertahankan keberlanjutan kesenian tersebut.
MOHAMMAD TOMY AFKHOM
Judul Karya : Kendaraan Tradisional Yang Mulai Tersisihkan
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Delman dibagiaan bawah, ojek online dibagiaan tengah, rumah dan pegunungan dibagiaan atas
Warna : hijau, coklat, hitam, biru, putih, kuning, merah
Deskripsi Detail :
menggambarkan suatu daerah yang lebih memilih menggunakan transportasi modern dari pada transportasi tradisional.
BAGUS AFFANDI RIZKIYANSAH
Judul Karya : Sedekah Gunung
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dibagian tengah ada hasil pertanian yang dibawa secara gotong royong
Warna : biru, hijau, coklat, putih
Aliran : realisme
Konsep Karya :
Upacara sedekah gunung adalah salah satu upacara tradisional yang dilaksanakan oleh warga sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karuniaNya serta sebagai bentuk pengormatan kepada para leluhurnya.
UMI MAHARANI
Judul Karya : Perayaan Ragam Budaya
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : merah, biru, hijau, coklat, putih gradasi abu abu
Warna : merah, biru, hijau, coklat, putih gradasi abu abu
Aliran : realisme
Konsep Karya :
Ketika Sekaten berlangsung di Surakarta dan Yogyakarta, masyarakat dari berbagai lapisan bergabung dalam kegiatan yang membangun keterlibatan kolektif. Mereka bersama-sama mempersiapkan gunungan beras ketan, buah-buahan, dan sayuran sebagai simbol kebersamaan. Selama acara, adanya saling menghormati antarwarga dan keberagaman budaya yang tercermin dalam tarian, musik, dan persembahan seni tradisional, menciptakan iklim harmoni. Semangat melestarikan budaya ini bukan hanya meriahkan acara, tetapi juga menjadi teladan bagi daerah lain untuk memupuk kekayaan budaya Indonesia dengan rasa kebersamaan dan keharmonisan yang mendalam.
semangat melestarikan budaya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain, sehingga keragaman budaya indonesia tetap terjaga dan dihargai.
Deskripsi :
Sekaten adalah perayaan maulid nabi yang diselenggarakan oleh keratonan yogyakarta dan keratonan surakarta, diadakan setiap bulan maulud/maulid dan di hari tertentu.
MUHAMMAD VERI ADI SAPUTRA
Judul Karya : Menjaga Persatuan dan Kesatuan Indonesia
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : garuda 5 manusia dll
Warna : gelap terang
Aliran : realisme
Deskripsi Detail :
Saya menggambarkan kebersamaan rasa menghargai terhadap keberagaman dan bertoleransi terhadap perbedaan, mendorong masyarakat Indonesia untuk menghormati perbedaan budaya menjaga, kesatuan dan persatuan Indonesia. Gembar lima manusia budaya indonesia, dan gambar garuda Indonesia untuk melambangkan ini bhineka tunggal ika Indonesia
M.ALBAHRUL RISZA MEIANYA
Judul Karya : Sedekah Bumi
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : tumpengan dipikul orang ditengah menuju ke arah pegunungan dan dipinggir jalan ada rumah
Warna : coklat,hijau ,biru,putih, kuning,merah,hitam,orange
Konsep Karya :
Sedekah bumi merupakan tradisi adat yang memiliki potensi besar untuk mempersatukan masyarakat. Kolaborasi dalam pelaksanaannya tidak hanya memperkuat hubungan antarwarga, tetapi juga membangun rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan serta sesama. Keberlanjutan dan pemeliharaan tradisi ini dapat menjadi fondasi bagi solidaritas dan harmoni sosial di masyarakat.
ABDUL AZIZ HIDAYAT
Judul Karya : PERMAINAN EGRANG YANG MULAI MEMUDAR
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : tiga orang anak yang sedang bermain egrang di lapangan dengan latar pegunungan
Warna : hijau, biru, coklat, oranye, putih, kuning, abu²
Konsep Karya :
Menggambarkan kehidupan pedesaan yang tradisional namun tetap mempertahankan elemen kebudayaan lokal. Lukisan tersebut dapat menampilkan seorang anak desa yang bermain egrang di tengah-tengah sawah atau pekarangan rumah, dengan latar lapangan, pepohonan, dan gunung di kejauhan. Penekanan pada ekspresi wajah anak dan gerakan tubuhnya yang bermain egrang dapat menampilkan kegembiraan dan semangat petualangan. Penggunaan warna-warna alami dan nuansa hangat dapat menambahkan kehangatan dan keintiman pada suasana desa. Keseluruhan, konsep ini menggambarkan kehidupan sederhana namun berwarna di desa, di mana permainan egrang menjadi bagian penting dari kebudayaan dan kegembiraan anak-anak..
ATI UNNISRIYAH
Judul Karya :Gandrung Sewu
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna :hijau, hitam, merah, dan kuning
MUHAMMAD IRFAN ARGA SAPUTRA
Judul Karya :BUJANG GANONG
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : kuning , merah, hitam
Deskripsi detail :
Tujuan saya melukis bujang ganong adalah untuk memperlihatkan salah satu tokoh yang energik dalam seni Reog Ponorogo. Sosok yang kocak sekaligus mempunyai keahlian seni beladiri. Lukisan ini juga dapat menjadi media untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Indonesia
MAHIIRONNAL GHINA
Judul Karya : Tradisi Ondel-Ondel
Kelas : XII MIPA 1
DESKRIPSI KARYA :
Ondel-ondel adalah tradisi budaya Betawi, Jakarta, yang melibatkan boneka besar dengan riasan menarik dan warna-warna cerah. Tradisi ini sering terlihat dalam berbagai perayaan, seperti pernikahan atau festival, di mana ondel-ondel dipertontonkan untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat menurut kepercayaan lokal. Boneka ini biasanya ditaruh di atas gerobak dan diarak sambil diiringi musik tradisional Betawi.
AHMAD NAILIL FAUZ
Judul Karya : Time Together
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dibagian atas kiri terdapat lampu bagian dibelakang orang bukber terdapat pintu masjid ditengah-tengah melakukan buka puasa
Konsep Karya :
bukber merupakan salah satu budaya pada saat puasa ramadhan maka dari itu saya ingin mengabarkan buka bersama teman teman kita berada didalam sebuah ruangan tempat kita bukber untuk menciptakan sebuah kenangan indah bersama teman dikarenakan kenangan itu akan sulit dibuat dan sulit juga untuk dilupakan
ALFFIATUZ ZAHRO
Judul Karya : Kolaborasi Kesenian dan Kebudayaan Antar Daerah
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : 3 Topeng, Barong, Wayang Kulit, dan Batik.
Warna : Hitam, merah, oren tua, oren muda, kuning, hijau, biru tua, biru muda, coklat tua, coklat muda, merah, cream, abu abu.
Deskripsi Detail :
Didalam gambar ini ada 3 gambar topeng, barong, wayang kulit, dan batik. Saya menggunakan campuran sedikit warna coklat dan warna putih, campuran warna merah dan oren, hijau, kuning, coklat, serta campuran warna merah dan putih. Untuk barong saya menggunakan dominan campuran warna merah, oranye, dan kuning, selain itu ada warna hitam, hijau, cream, coklat. Untuk wayang kulit saya menggunakan warna cream dan coklat tua. Untuk batiknya saya menggunakan campuran warna coklat tua dan coklat muda. Untuk background atau dasar, saya beri warna hitam. Dan saya juga menggunakan spidol putih, hitam, dan emas untuk menambah detail lukisan. Tujuan saya melukis ini adalah agar khalayak mengerti banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia ini dengan ciri khas daerah nya masing masing.
ANDIKA YOGA PRATAMA
Judul Karya : Gunungan Wayang
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : biru,kuning,hitam,merah
Konsep Karya :
Generasi muda dapat mengetahui bahwa wayang kulit yang ditampilkan tersebut merupakan warisan budaya dari leluhur dan harus tetap dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi penerus bangsa dan menyatukan warna kuning,biru,merah,hitam, dengan konsep warna background gelap yang ber objek wayang kulit
AHMAD KAFAFU FUAD
Judul Karya : Hanoman
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : dominasi warna merah dan hitam
Gaya : naturalisme
Deskripsi Karya :
Hanoman adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, keponakan dari Subali dan Sugriwa.
SERLI ULYA MAULIDA
Judul Karya : Batik Parang Jawa Tengah
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : coklat
Deskripsi Detail :
batik parang adalah batik gang berasal dari jawa tengah yang terdominan dengan warna coklat,cream,hitam, dan kuning.
LAYLA TSANY TALITHA
Judul Karya : Keberagaman Indonesia
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : coklat hitam biru
Deskripsi Detail :
Karya lukisan ini menangkap dari beberapa kekayaan keragaman budaya indonesia melalui penggambaran topeng tradisional, pakaian, dan rumah adat ikonik dari beberapa daerah. Fokus utamanya adalah topeng tradisional yang berasal dari bali serta orang yang mengenakan pakaian tradisional dan rumah adat gadang yang terlibat dalam perayaan budaya, dikelilingi oleh corak-corak batik nusantara. Penggunaan warna-warna hangat serta detail rumit dalam kostum dan pola mencerminkan intrik budaya negara, menyampaikan esensi persatuan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.
DIFKYA THIBYANI
Judul Karya : Penari Tradisional
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : menggunakan warna hitam, putih, biru, coklat tua, coklat muda, merah, hijau, dan kuning
Deskripsi Detail :
Lukisan ini menggambarkan keanggunan dan keindahan gerakan seorang penari yang berbusana tradisional. Yang di iringi langsung dengan gamelan guna melestarikan budaya bangsa.
JESSICA OCTAVIA ANATASYA
Judul Karya : Punakawan
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Dominasi ke Cerah dan kontras
Komposisi :
Upacara sedekah gunung adalah salah satu upacara tradisional yang dilaksanakan oleh warga sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karuniaNya serta sebagai bentuk pengormatan kepada para leluhurnya.Lukisan ini terbagi menjadi dua bagian:
Bagian kanan: Menggambarkan sosok Semar dengan penampilan yang khas dirinya sendiri yang gagah dan berani.
Bagian kiri: Menggambarkan tiga sosok punakawan yaitu Gareng, Petruk,dan Bagong. Mereka dengan ciri khasnya masing-masing.
Sosok diri:
Wajah: Ekspresi senyum, melambangkan rasa senang,gembira,dan ketentraman dalam persahabatan.
Pakaian: memakai jarik berwarna hijau bercorak emas, melambangkan selalu ingat pada asal usul dirinya sendiri.
Posisi: Berdiri tegak di kanan dan kiri lukisan, melambangkan kekuatan dan keseimbangan untuk menghadapi berbagai macam emosi.
Emosi:
Kebahagiaan: Digambarkan dengan warna orange dan warna hijau yang melambangkan energi dan keceriaan.
Lukisan ini menggambarkan empat orang yang bisa di sebut dengan punakawan. Dalam lukisan ini menggambarkan bahwasannya suatu pertemanan suatu kekeluargaan itu sangatlah penting untuk dijaga dan ditumbuhkan satu sama lain. Dalam lukisan ini tokoh Semar merupakan seorang yang merangkul tiga anaknya yaitu Petruk,Gareng, dan Bagong.
Lukisan ini mengajak kita untuk saling menghormati satu sama lain, saling menyayangi dan memberikan kita wejangan bahwasanya kita harus hidup aman tentram dan bahagia.
AHMAD ZAKI HILAL PRASOJO
Judul Karya : Tari Topeng Malang
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Konsep Karya :
lukisan ini menggambarkan penari topeng malangan, tari topeng malangan merupakan kesenian tradisional yang berasal dari kabupaten malang, kesenian tari topeng malangan merupakan hasil perpaduan antara budaya yang berasal dari jawa tengah, jawa barat, dan jawa timu
CAHYATI PUJI ASTUTI
Judul Karya : Bhinneka Tunggal Ika
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Dominasi warna warna cerah dan kontras
Konsep Karya :
Lukisan ini menggambarkan benika tunggal Ika meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
ANITA RAHMAWATI
Judul Karya : Barongan Bali
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : Dominasi warna cerah dan gelap,& kotras
Gaya : realisme
Konsep Karya :
Menggambar kan sebuah kepala barongan Bali dengan unsur-unsur batik khas Bali.lukisan kepala barong bali sangat kental dengan agama dan budaya yang ada di bali.
ULFA ISNAINI RHOIKANAH
Judul Karya : Tarian Sangyang
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dibagian tengah ada hasil pertanian yang dibawa secara gotong royong
Warna : dominan cerah senada
Konsep Karya :
Lukisan ini menggambar seorang perempuan melakukan tarian Sanghyang
DEWI WARDATUL JANNAH
Judul Karya : DEWI WARDATUL JANNAH
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : dominan cerah senada
Konsep Karya :
Lukisan ini menggambarkan seorang wanita yang maharupa, perwujudan kecantikan yang sempurna, Kendedes namanya.
RAVI AHMAD HAFIZ
Judul Karya : Rumah Adat
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Deskripsi Karya :
Rumah Adat
MASIKATUS SANIYA
Judul Karya : Kebudayaan Papua
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×50 cm
Komposisi : dinamis
Warna : oren, hijau, biru, coklat muda, coklat tua, cream,merah, hitam,putih
Konsep Karya :
konsep lukisan ini tentang kebudayaan papua mencerminkan nilai nilai kebudayaan, burung cendrawasih dan rumah tradisional masyarakat papua. dengan menggunakan warna warna yang cerah lukisan tersebut mempersembahkan kehidupan dan kekayaan kebudayaan budaya yang unik dari papua
AHMAD ZAKI HILAL PRASOJO
Judul Karya : TARI TOPENG MALANG
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Komposisi simetris yaitu objek gambar diletakkan pada posisi seimbang antara sebelah kiri dan kanan.
Warna : Dominasi warna terang dan gelap
Konsep Karya :
lukisan ini menggambarkan penari topeng malangan, tari topeng malangan merupakan kesenian tradisional yang berasal dari kabupaten malang, kesenian tari topeng malangan merupakan hasil perpaduan antara budaya yang berasal dari jawa tengah, jawa barat, dan jawa timur
SABILATUL KARIMAH
Judul Karya : Menghidupkan kembali warisan Nusantara
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : lukisan tungku di pojok kiri bawah dan fentilasi di pojok kanan atas dan saya menambahkan warna putih untuk asap agar lukisan terkesan sedikit lebih terang
Warna : background hitam yang menggambarkan nuansa tradisional dan asap bertebaran yang berwarna putih yang berarti kebiasaan ini sudah mulai hilang dan terkikis oleh alat-alat modern
Konsep Karya :
melihat perkembangan teknologi dan cara berfikir manusia, khususnya tradisi atau budaya kita kian terkikis, masyarakat yang awalnya memasak hanya menggunakan tungku Pawon sekarang sudah lebih modern menggunakan kompor padahal masak menggunakan tungku dapat lebih menghemat biaya karena tidak menggunakan gas, dan juga lebih baik bagi kesehatan. Tungku juga memiliki bentuk yang unik yang berbeda-beda di setiap daerah, dan kali ini saya akan melukis tungku dari daerah saya, saya prihatin karena tungku tak lagi di minati oleh masyarakat hal itu membuat produsen tungku kehilangan konsumen. Lukisan ini dibuat dengan latar belakang warna hitam yang menggambarkan nuansa tradisional dan asap berwarna putih yang berarti kebiasaan ini sudah mulai hilang dan terkikis oleh alat² modern
TANZILA ALBAD FRISZA MEIANYA
Judul Karya : BARONGAN BALI
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : barongan bali ditengah dan dibawah nya ada 2 barongan kacil kanan kiri
Warna : merah,kuning emas ,putih, hitam, abu abu,biru
Deskripsi Karya :
Lukisan Barongan Bali adalah lukisan yang menggambarkan karakter Barongan, sebuah tokoh dalam tradisi seni pertunjukan Bali. Barongan adalah makhluk mitos yang sering digambarkan sebagai singa atau hewan lain dengan ciri khas topeng yang besar dan mengerikan. Lukisan-lukisan ini sering menggambarkan kekuatan dan keberanian, serta keindahan dari seni pertunjukan Bali
MUHAMMAD TOTTI PAHLEVI
Judul Karya : Harapan pixie hollow
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Deskripsi Karya :
Bercerita tentang anak muda yang melupakan budaya membatik jadi saya mereprentasi lewat karakter tinker bell yang memakai selempang batik menatap kampung halaman nya yautu pixie hollow yang sudah hancur
NUR INTAN URIVIANTI
Judul Karya : Burung Cendrawasih
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Deskripsi Karya :
Konsep saya ingin melestarikan burung cendrawasih yang hampir punah bahkan sudah terbilang punah di karenakan oknum yang tidak bertanggung jawab burung cendrawasih juga menjadi salah satu icon dari pulau papua yang wajib kita lindungi/lestarikan
TATIA DWI HANDAYANI
Judul Karya : TOPENG MENOR YANG TERLUPAKAN
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dominan gelap
Warna : menggunakan warna² gelap seperti merah bata, hijau tua, dan hitam.
Deskripsi Karya :
Dalam lukisan tersebut, seniman dapat menampilkan seorang tokoh yang sedih atau meratapi kehilangan kelestarian topeng menor. Ekspresi sedih yang kuat pada wajah tokoh dapat memperkuat narasi tentang kepedihan akan hilangnya bagian dari warisan budaya.dengan demikian, lukisan ini dapat menginspirasi pemirsa untuk lebih memperhatikan dan melestarikan warisan budaya yang hampir punah.
WURI DEWI INAYAH
Judul Karya : Berlayar menyebarkan budaya
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : bagian atas berupa senja dan bagian bawah berupa laut
Warna : dominan gelap
Deskripsi Karya :
wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia yang perlu dilestarikan keberadaannya.
Disini saya menggambarkan seorang dalang yang sedang memainkan wayangnya di atas kapal yang berlayar di samudra, dengan maksud untuk menyebarkan budaya asli Indonesia ini agar dikenal oleh kalangan mana saja
ELSA PURNAMA RATRI
Judul Karya : MELUKIS JAJANAN TRADISIONAL JAWA
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : cat akrilik,kuas,media lukis(kanvas)
Warna : gelap terang
Deskripsi Karya :
menggambarkan jajanan tradisional yang di alasi daun pisang dan tampah terdapat kue” dan di bawah nya terdapat Kendari dan cangkir dari gerabah.
SALSA ZULIA INDAH SAPUTRI
Judul Karya : Trend global dilembaran gaya remaja
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : saya menggunakan warna biru cerah dibagian baju orang yang memakai kebaya,karena warna biru melambangkan kesedihan.dan bagroundnya saya warnai dgn warna light grey agar lebih seimbang
Deskripsi Karya :
Remaja sekarang lebih senang mengenakan baju model Korea bila dibanding mengenakan batik ataupun kebaya. Ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa keren = luar negeri sehingga budaya – budaya dari luar negeri lebih mudah diserap oleh masyarakat Indonesia.dilukisan yang saya buat,saya mengambil objek 2 orang yang satu mengenakan kebaya dan yang satu mengenakan pakaian trend sekarang,objek orang yang memakai kebaya saya buat merem dan mengenakan baju warna biru cerah yg melambangkan kesedihan saat melihat anak remaja skrng yang lebih suka mengenakan baju trend skrng bila dibanding mengenakan kebaya.
WAHYU ANDHIKA EKA SAPUTRA
Judul Karya : WAYANG GARENG
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dominan gelap
Warna : menggunakan warna² gelap seperti merah bata, hijau tua, dan hitam.
Deskripsi Karya :
Gareng adalah punakawan yang memiliki tubuh yang kurang sempurna dengan hidung bulat,tangan patah,kaki pincang,dan mata yang juling. Sosok Gareng di artikan sebagai pesan untuk berhati-hati dalam bertindak dan tidak mengambil milik orang lain atau yang bukan haknya.
DANAR PRIMA SANTRISKA
Judul Karya : Leak Budaya Bali
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada bagian tengah terdapat objek utama yaitu Leak, pada bagian samping dan atas terdapat background dengan gradasi warna oranye, coklat muda, dan kuning
Warna : warna dominan terang
Deskripsi Karya :
Dalam upaya melestarikan kearifan lokal, saya merancang sebuah lukisan yang menggambarkan keindahan dan keunikan kesenian leak, simbol budaya Bali. Lukisan ini bertujuan tidak hanya untuk memperkenalkan generasi mendatang pada warisan seni tradisional, tetapi juga untuk membangun kesadaran luas tentang pentingnya menjaga keberlangsungan kesenian adat.
MOHAMMAD ZIKIN
Judul Karya : Sipitung
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Lukisan ini terbagi menjadi dua yaitu
* Bagian tengah menggambarkan sosok wajah yang berwarna gelap
* bagian kelilingnya menggambarkan latar belakang yang cerah
Warna : Berdominasi warna gelap dan cerah
Deskripsi Detail :
senang: menggambarkan sosok wajah yang berwarna coklat ke gelap dan terang terdapat slendang: berwarna merah,pink,coklat tua
DEA APRILLIA KARTIN
Judul Karya : MAYANGKARA REKSA
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : dominan & simetris
Warna : warna terang di bagian background dan kombinasi warna gelap terang di bagian wayang,
Deskripsi Detail :
lukisan ini menggambarkan sang pejuang harus senantiasa berjiwa muda. selalu awas serta waspada. selalu muda “nom” atau “Anoman”. yang telah terlatih raganya sebagai senapati,serta ditempa jiwanya sebagai pandita berjuluk Resi Mayangkara. jiwa mudanya harus selalu menjaga atau “reksa” api angkara murka agar tidak berkobar terlalu besar hingga membuat panas hawa semesta.
ALIEF EKO SYAHFIAR
Judul Karya : Pertarungan
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : mengguna kan unsur gelap terang garis deskriosi lukusan pertarungan dua orang yang membelakangi cahaya ketika senja lukisan itu menggambarkan keindahan senja dan budaya pertarungan
Warna : hitam orange kuning biru coklat
NADIA FARA KUMALA SARI
Judul Karya : Tari Piring dan Rumah Gadang dari Minangkabau
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : naturalisme
Warna : Dominasi warna terang dan gelap
Komposisi : lukisan ini terbagi menjadi dua bagian bagian atas menggambarkan rumah adat gadang dari Minangkabau, dan bagian bawah menggambarkan seorang penari yang menarikan tari piring. Rumah adat gadang memiliki bentuk puncak atapnya runcing menyerupai tanduk kerbau dan memiliki makna kemenangan, tari piring merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah.
RAHMA DWI KARTIKA
Judul Karya : Rumah adat joglo
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×50 cm
Komposisi : terdapat tiga bagian
*Bagian atas terdapat gambaran senja yang indah
*Bagian tengah lukisan terdapat rumah joglo dan orang dan di samping rumah terdapat pohon dan pohon kelapa
*Bagian bawah lukisan terdapat jalan dan di kelilingi oleh rumput
Warna : Berdominasi warna terang
Deskripsi Detail :
terdapat tiga bagian
*Bagian atas terdapat gambaran senja yang indah
*Bagian tengah lukisan terdapat rumah joglo dan orang dan di samping rumah terdapat pohon dan pohon kelapa
*Bagian bawah lukisan terdapat jalan dan di kelilingi oleh rumput
GEFIRA DEWI NUGRAHENY
Judul Karya : Suara Alam Yang Memudar
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Gaya : realisme- naturalisme
Warna : Didominasi warna warna alam yang nyata
Komposisi : Lukisan ini terbagi menjadi dua bagian:
Bagian Kanan: Menggambarkan hujau dan rimbunya hutan yang masih sehat.
Bagian kiri: Menggambarkan hutan yang mulai gundul dengan sedikitnya pohon yang ada dan beberapah kayu dari pohon yang sudah ditebang.
Deskripsi Karya :
Orang bersepeda :
Bentuk: Orang yang bersepeda dilukisan adalah sosok anak-anak yang menggambarkan tentang masadepan yang mungkin telah dirusak.
Sepeda: Menggunakan sepedha jaman dahulu menggambarkan tentang kesederhanaan orang orangbyang tinggal dan bergatung dengan alam.
Posisi: Berada tepat ditengah lukisan menggambarkan perbedaan yang jelas antara kedua sisi lukisan.
Hutan: Pohon yang ditebang: Digambarkan untuk menunjukan bahwa jaman sekarang banya hutan yang sudah ditebang untuk dialih fungsikan
Cahaya: Banyaknya cahaya matahari yang menembus sisi sisi pepohonan menunjukan bahwa hutan tak lagi rindang, sehingga cahaya matahari dapat menembusnya dengan mudah.
Makna:
Lukisan ini menggambarkan bagaimana kondisi alam saat ini. Sekarang banyak sekali pohon-pohon yang ditebang untuk dimanfaatkan kayunya ataupun dialihkan fungsinya. Manusia seakan tak lagi peduli tentang rusaknya paru-paru dunia, banyak flora dan fauna langka yang telah kehilangan rumahnya. Sosok anak yang bersepeda menunjukan bahwa masih ada masa depan yang hidup dan memanfaatkan naungan alam. Mereka yang sudah lama bergantung dengan alam harus menerima perubahan yang terjadi dengan lingkungaan mereka bisa tekrus bertahan hidup.
Lukisan ini memberikan arti bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini harus dijaga dengan baik, bahkan hal kecil yang kadang dianggap tak terlalu berarti bagi kita. Apalagi alam yang telah memberikan kehidupan untuk seluruh makhluk dari awal, padahal dari alamlah kita bisa merasakan tentang bagaimana masa depan.
HELENA CAHYANING PUTRI SUBANDI
Judul Karya : SI MBOK JAMU
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×50 cm
Komposisi : komposisi yang ada dalam lukisan saya yaitu terdapat si mbok jamu dengan rinjingnya yang di gendong dan ditaruh dibawah pada latar depan, lalu pada latar tengah saya gunakan warna gradasi orange tua ke orange muda, selanjutnya pada latar belakang terdapat rumah sakit dan langit dengan gradasi warna hijau dan biru. menurut saya lukisan ini komposisinya kurang seimbang dan kurang selaras antara objek satu dengan lainya.
Warna : warna yang saya gunakan cenderung menggunakan warna yang terang dan kontras. beberapa warna yang saya gunakan yaitu orange paling mendominasi, merah, putih, biru, coklat, hitam, hijau, dan kuning. dalam penggunaan warna saya memilih cat yang disarankan oleh pak Mohdy yaitu Maries.
Deskripsi Detail :
Kata jamu berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu jampi atau usodo . jampi atau usodo memiliki arti penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa. Istilah jampi banyak ditemukan pada naskah kuno, seperti pada naskah Gatotkacasraya yang ditulis oleh Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayabaya . Jamu merupakan warisan leluhur yang sangat berharga. Minuman ini telah memegang peranan penting dalam pemeliharaan kesehatan dan kebugaran masyarakat nusantara sejak ratusan tahun silam . tetapi pada zaman sekarang penggunaan jamu telah mengakar di masyarakat sejak lama dan turun temurun. Namun, budaya minum jamu saat ini nyaris hilang, khususnya di kalangan generasi milenial . Terdapat sejumlah alasan generasi muda tidak menyukai minum jamu. Salah satunya karena rasanya yang pahit. Selain itu, jamu juga identik dengan minuman orang tua, bukan minuman yang populer bagi anak muda. generasi milenial juga lebih menyukai obat kimia yang lebih praktis dibanding jamu yang pembuatanya cukup sulit . hal-hal seperti itu yang menjadi salah satu penyebab jamu sudah tidak digemari bahkan pada zaman sekarang banyak orang yang tidak familiar dengan jamu. untuk itu pada festival bukit kali ini saya ingin mengingatkan generasi milenial akan ” jamu ” .
dari latar belakang yang saya tulis diatas saya merencanakan akan melukis penjual jamu gendong yang biasa disebut dengan ” mbok jamu ” dengan pilihan warna cerah pada objek mbok jamu dan rinjing dengan didalamnya terdapat botol jamu, dengan latar belakang warna orange seperti senja yang menyimbolkan mbok jamu dizaman sekarang seperti matahari dikala senja dan agar terkesan sudah terlupakan. tersebut pada lukisan ini juga akan terbagi menjadi tiga latar, yaitu latar depan, latar tengah dan latar belakang. dalam lukisan ini saya juga memperhatikan unsur gelap terang. media yang saya gunakan adalah canvas 40×60, satu buah kuas, palet, dan juga cat.
JENI EKA WULANDARI
Judul Karya : Teknologi menghilangkan warisan negri
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : depan orang menumbuk padi, belakang sebuah desa
Warna : terang
Deskripsi Detail :
Lukisan ini merepresentasikan sebuah nostalgia terhadap cara tradisional memanen padi di desa, menunjukkan seorang warga desa yang dengan penuh kesederhanaan dan manualitas melakukan tugas tersebut. Di tengah kemajuan teknologi modern, gambar ini bertujuan mengabadikan kearifan lokal yang kini mulai terlupakan. Dengan menyoroti pergeseran dari cara manual ke teknologi canggih, lukisan ini menjadi suatu bentuk dokumentasi visual yang mengajak generasi mendatang untuk mengenali dan menghargai warisan budaya serta sejarah teknologi pertanian yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat desa.
MUHAMMAD DESAH GRATA NORAGA
Judul Karya : Batik Warisan Negeri
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Deskripsi Karya :
Berisi tentang seorang yang sedang membuat batik tulis tradisional
SITI INDRIYANTI
Judul Karya : ELEGANSI ADAT JAWA
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : cukup seimbang degan latar depan didominasi oleh rerumputan dan semak-semak lalu latar tengah terdapat 2 orang yang saling menyapa menandakan kesopanan dalam budaya jawa.selanjutnya pada latar belakang terdapat pepohonan dan langit senja.
Saya akan melukis sebuah karya dimana isinya ada dua orang yang sedang berpapasan dan saling bertegur sapa. Dua orang itu yang satu
Warna : cenderung menggunkan warna yang cerah seperti warna kuning orange merah putih biru dan terdapat beberapa warna gelap seperti hijau tua, warna coklat dan warna hitam.
Deskripsi Karya :
menggambarkan sosok orang tua yang satu sosok anak muda. Hal itu saya jadika sebagai inspirasi karya lukisan dikarenakan pada zaman sekarang anak muda ketika dg orang yang lebih tua kurang memperhatian kesopanan / etika yang benar, dimana di kebudayaan jawa sendiri menerapkan nilai kesopan ketika bertemu dengan orang yang lebih tua . Lukisan ini terbagi menjadi 3 latar yaitu : latar depan,tengah, dan belakang. Saya memilih warna cerah untuk beberapa komponen misalnya langit dan sebagian lagi warna aga gelap sehingga membuat lukisan lebih mengena ketika dilihat. Media yang saya gunakan untuk menulis adalah kanvas berukuran 40×60 cm, 1 pack kuas yang berisi 5 buah, palet, dan yang terakhir cat akrilik
DIANA APRILIANI
Judul Karya : KEANGGUNAN BURUNG MERAK
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Deskripsi Karya :
salah satu burung yang terkenal karena keindahan bulu ekornya yang berwarna-warni dan berbentuk seperti kipas. Burung merak jantan memiliki ekor yang lebih panjang dan indah dibandingkan burung merak betina.
Keunikan burung merak terletak pada tampilan bulu ekornya yang memukau. Bulu ekor burung merak terdiri dari berbagai warna seperti biru, hijau, ungu, dan emas. Saat burung merak mengibaskan ekornya, bulu-bulu tersebut membentuk kipas yang indah dan mempesona.
-burung merak memiliki keindahan yang menakjubkan, populasinya mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu faktor yang menyebabkan ancaman terhadap burung merak adalah hilangnya habitat alaminya. Deforestasi dan perusakan habitat mengurangi ruang hidup yang tersedia bagi burung merak. Selain itu, perburuan ilegal juga menjadi ancaman serius bagi populasi burung merak. Bulu ekor burung merak sering kali diambil untuk dijadikan hiasan atau dijual sebagai barang antik
-bulu ekor burung merak memiliki warna-warna yang mencolok dan beragam, seperti biru, hijau, ungu, dan emas. Warna-warna ini terdistribusi secara simetris di sepanjang ekor, menciptakan tampilan yang menarik dan mencolok.
Selain itu, bulu ekor burung merak juga memiliki pola mata yang khas. Pada setiap bulu, terdapat bintik-bintik berwarna yang teratur dan terlihat seperti mata. Pola ini memberikan efek visual yang menarik dan memperkuat keindahan bulu ekor burung merak
LILIS ERNA DWIYANTI
Judul Karya : Revitalisasi Tenun Toba
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : asimetris, gambar orang menenun saya letak di sebelah kiri (kanan dipandang depan) dan sebelah kanannya ada gambar semak- semak, diletakkan dalam posisi tidak sama baik dalam posisi maupun ukuran gambar orangnya yang terlalu kecil (kurang detail), posisi gunung terlalu tinggi dan danau terlalu luas.
Warna : biru muda,biru tua,hijau,putih,merah, cokelat, kuning,orange, hitam
Deskripsi Detail :
Tenun adalah tradisi orang Batak, sumatera Utara yaitu proses membuat kain dari benang ,kain tersebut bernama ulos. Dalam lukisan ini,saya menggambar dengan aliran naturalisme. lukisan saya terbagi dalam 2 latar,yaitu latar depan dan belakang. Latar depan gambar orang menenun diatas bukit, sedangkan latar belakang gambar danau toba. Saya membuat lukisan ini dengan dominasi warna biru sebagai langit dan danau, lalu ada warna hijau sebagai bukit, warna putih sebagai awan , warna cokelat sebagai tikar, dan warna merah sebagai kain ulos dan pakaian yang dikenakan orang yang menenun. Arti lukisan ini yaitu saya ingin memberitahukan kepada orang-orang terutama para generasi zaman sekarang tentang pentingnya menjadi produsen yang menghasilkan produk yang dapat digunakan dan dihargai oleh setiap orang, bukan hanya sebagai konsumen yang bisa saja membuat kita semakin malas untuk bangun, berbenah,dan memulai sebuah pekerjaan. Dan saya mengambil objek orang menenun karena menenun bukanlah pekerjaan mudah, yaitu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, ketelatenan, dan kemahiran dalam membuat, kemahiran itu kadang yang membuat remaja gen Z malas karena mereka berfikir tidak bisa padahal belum dilakukan. Dan menenun perlu untuk digiatkan agar kita bisa melestarikan budaya dan produk lokal bangsa Indonesia. Selain itu,saya mengambil latar belakang/background danau toba karena menenun adalah tradisi orang Sumatra Utara, dan mengambil warna merah pada kain ulos yang berarti para remaja/gen Z harus berani memulai suatu kebiasaan dan pekerjaan baru yang bermanfaat bagi semua.
TUTIK REVALIA
Judul Karya : HILANGNYA KEBUDAYAAN JAWA
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Deskripsi Karya :
Lukisan tersebut dapat memvisualisasikan kesenjangan antara warisan budaya pembuatan batik tradisional dan arus modernisasi yang mungkin mengancam keberlanjutannya. Menggambarkan peralihan dari teknik tradisional ke proses produksi yang lebih modern, serta potret generasi muda yang mungkin kehilangan minat dalam mempertahankan keterampilan warisan tersebut.
ALYA SAFITRI
Judul Karya : Panen Padi Dengan Alat Tradisional
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Lukisan ini menampilkan sekelompok petani yang bergotong royong memanen hasil pertanian di tengah hamparan sawah yang luas. Di tengah-tengah lukisan, petani yang sedang bekerja keras memanen padi dengan alat tradisional seperti sabit dan gepyok sebagai alat tradisional perontok padi.Mereka terlihat berinteraksi dengan semangat dan kebersamaan, saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam proses panen.Latar belakang mencakup pemandangan yang indah, dengan langit biru yang disertai awan, gunung atau bukit di kejauhan, dan hamparan sawah yang subur. Beberapa detail tambahan untuk menambahkan kedalaman visual dan memperkaya komposisi lukisan.
Gaya : Naturalisme
Warna : Dominasi warna dalam lukisan ini terdiri dari hijau untuk (pohon,rumput,gunung). kuning orange cokelat menampilkan padi yang siap panen, biru untuk langit putih untuk awan dan beberapa sentuhan warna lainnya untuk menyoroti detail-detail tambahan dalam lukisan.
Deskripsi Detail :
Lukisan ini menggambarkan suasana gotong royong ditengah sawah yang subur.Petani-petani dengan penuh semangat memanen padi menggunakan alat-alat tradisional.mereka terlihat bekerja bersama-sama yang penuh kegembiraan dan kebersamaan.dengan hamparan sawah yang luas,dan pohon serta gunung di kejahuan.lukisan ini menciptakan gambaran yang indah tentang kehidupan pedesaan dan nilai-nilai gotong royong dalam pertanian
DIANA LESTARI
Judul Karya : Gamelan
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : lukisan ini terbagi menjadi tiga bagian ini
*Bagian kanan atas menggambarkan seorang laki laki yang sedang memainkan alat gamelan yang bernama gendang
*Bagian tengah menggambarkan seorang perempuan cantik yang sedang memainkan alat gamelan yang bernama gambang
*Bagian kiri atas menggambarkan gong yang sedang di pukul
Warna : BerdominasI warna warna gelap dan terang
Deskripsi Detail :
Gendang: berwarna coklat tua, coklat muda dan putih sedikit|
Gambang: berwarna coklat tua dan muda, kuining,
Gong: berwarna coklat muda dan tua dan hitam
ELSA PURNAMA RATRI
Judul Karya : MELUKIS JAJANAN TRADISIONAL JAWA
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : cat akrilik,kuas,media lukis(kanvas)
Warna : Dominasi gelap terang
Deskripsi Karya :
jajanan tradisional Jawa berlapis daun pisang dan tampah di atasnya terdapat kue”tradisional seperti lapis,bolu,pastel,ketan salak,GHETUK di bawanya ada onde”dan kendi yang terbuat dari gerabah
FITRIA INDAH RAHMADANI
Judul Karya : Sunan Kalijaga
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan wali atau sunan yang dikenal dalam sejarah Islam di Indonesia, adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam dan pengembangan budaya Jawa. Beliau dikenal sebagai tokoh yang menggabungkan ajaran Islam dengan kearifan lokal, sehingga mampu memperoleh simpati serta kepercayaan masyarakat Jawa pada masa itu. Sunan Kalijaga juga terkenal dengan berbagai kisah kebijaksanaan dan kebajikan, serta kontribusinya dalam bidang seni, seperti wayang kulit dan gamelan
Warna : blok hijau muda sama hijau tua+putih,baju sunan hitam+coklat,blangkon warna coklat+Hitam+putih,muka campuran warna coklat kuning putih cream
Deskripsi Detail :
Saat ini, tidak ada catatan sejarah yang secara khusus menggambarkan lukisan fisik Sunan Kalijaga yang otentik. Namun, dalam tradisi seni dan budaya Jawa, terutama dalam seni lukis tradisional atau seni rupa Jawa, sering kali ada representasi Sunan Kalijaga. Lukisan-lukisan ini biasanya menggambarkan beliau sebagai seorang tokoh agama yang bijaksana, dengan pakaian tradisional Jawa, kadang-kadang duduk bersila atau berdiri dengan wibawa. Di sekitarnya mungkin ada adegan-adegan dari kisah-kisah kehidupan beliau, seperti mengajar, berdoa, atau berinteraksi dengan masyarakat.
Selain itu, dalam seni rupa Islam Nusantara, terutama dalam seni ukiran dan kaligrafi, sering kali ada representasi Sunan Kalijaga dalam bentuk kaligrafi Arab yang membentuk siluet atau wajah beliau. Karya seni ini sering kali dihiasi dengan ornamen-ornamen tradisional Jawa atau motif-motif Islam.
Meskipun tidak ada deskripsi detail tentang lukisan fisik Sunan Kalijaga, namun representasi-belakangan melalui seni dan budaya memberikan gambaran yang kaya akan kebijaksanaan, spiritualitas, dan warisan budaya yang ditinggalkan oleh sosok ini.
HIDAYATUR ROHMAN
Judul Karya : Aeng/alimin
Kelas : XII IPS 2
Deskripsi Karya :
Makna yang terkandung dalam teks monolog Aeng adalah ketidak bebasan berpendapat, perbedaan kelas ekonomi, kebenaran adalah hal yang susah ditemukan dan tidak adilnya hukum.Dunia ini memang tidak adil. lembaran hukum yang disahkan mudah saja dipermainkan oleh orang-orang yang berkuasa. maka saya mengajak jadilah penegak keadilan bangsa Indonesia.
REHAN EFENDI PERADAMULYA
Judul Karya : Dalam jeruji rindu
Kelas : XII IPS 2
Deskripsi Karya :
Saya akan membawakan naskah yang berjudul dalam jeruji rindu karya bayu ari dalam naskah tersebut akan menceritakan tentang anak yang melawan ayah nya untuk membela ibuu yang di hajar suaminya saat ber cekcok di dalam cerita ini saya akan mengunakan kostum:celan panjang, baju koko,baju singlet, songkok
Dan peroperti mengunakan: kursi, botol bir bintang
AISYAH LUTVI EKA
Judul Karya : Batik Rafflesia : memadukan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : pada gambar saya terdapat gambar batik parang yang dilengkapi dengan aksen bunga rafflesia
Warna : hitam, putih, merah, coklat, dan abu-abu dari pencampuran warna hitam dan putih
Deskripsi Karya :
Bunga Rafflesia saat ini merupakan tumbuhan yang mengalami kelangkaan dan saat ini batik berkembang baik mengikuti tren mode masa kini. Jadi saya akan menggabungkan bunga Rafflesia kedalam desain batik sehingga dapat menghasilkan desain yang unik dan khas dimana kita dapat memadukan keindahan alam dan seni kebudayaan Indonesia. Dimana bunga rafflesia dapat mencerminkan keindahan lokal dan nilai tradisionalnya yang dihormati dalam budaya setempat dan bisa menjadi simbol keberagaman budaya yang perlu dilestarikan.
WAHYU SETO WIDHIANTO
Judul Karya : PERTUNJUKAN WAYANG
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Sentral
Warna : putih, coklat, emas, hijau, merah,
Deskripsi Karya :
Lukisan wayang sering menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita epik Jawa, seperti Ramayana atau Mahabharata. Biasanya dilukis dengan detail halus, menggambarkan karakter-karakter dalam pose dramatis dengan busana khas dan ekspresi wajah yang kuat. Latar belakangnya seringkali terinspirasi oleh bentuk-bentuk tradisional, seperti hiasan ukiran Jawa atau motif batik.
FRIDA INDRIYANI RIFANDA
Judul Karya : cat poster di atas kanvas
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : Lukisan ini terbagi menjadi tiga bagian
1. bagian kanan terdapat gambaran wayang dan berwarna gelap
2. bagian kiri terdapat gambaran wayang juga dan berwarna gelap
3. bagian tengah terdapat seorang yang sedang menari
Warna : putih, hijau, cream, emas, hitam, coklat, merah
Deskripsi Detail :
lukisan ini menggambarkan tentang seroang wanita jawa yang menari tarian khas daerahnya, yaitu jawa tengah, dan background wayang yang berjejer di belakangnya agar kita lebih mengenal budaya dari Indonesia, salah satunya adalah wayang ini yang menjadi background dari jawa timur.
MUHAMMAD RIZAL DWI SAPUTRA
Judul Karya : Jawara Betawi
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Deskripsi Karya :
Perpaduan warna hijau, hitam, putih,cream dan merah,Lukisan jawara Betawi si Jampang menggambarkan sosok pahlawan atau pejuang dari budaya Betawi, mungkin dengan ciri khas seperti mengenakan pakaian tradisional Betawi dan senjata tradisional seperti golok atau tombak. Lukisan tersebut mungkin menampilkan keberanian dan kegagahan si Jampang dalam menghadapi tantangan atau pertarungan.
ARINA SETYA HERNAWATI
Judul Karya : TUA karya Putu Wijaya
Kelas : XII IPS 2
Deskripsi Karya :
Menceritakan tentang tokoh”Aku”yang memiliki kepribadian yang beragam.Aku memiliki sifat sensitif,apatis,ketakutan,plin-plan,seperti sifat para remaja sekarang.Aku berharap uluran tangan dari Tuhan agar menolongku dari hal tersebut agar terbebas dari rasa yang tidak kuinginkan tersebut dikarenakan aku pada saat ini melihat bayangan yang membuatku penasaran tapi bayangan tersebut semakin mendekat ingin menyakitiku.
NGADINI
Judul Karya : WAYANG SEMAR
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Di tengah kanvas, Semar mendominasi sebagai fokus utama. Sejak Semar mencerminkan kebijaksanaan dan ketenangan, pose tubuhnya tenang namun ekspresif
Warna : – Semar: Kulitnya bisa diwarnai coklat gelap dengan nuansa hitam. Pakaian Semar bisa memadukan putih pada baju dan sabuk biru.
– Latar belakang: warna biru dominan untuk blocking Semar, dan aksara Jawa yang bertulis “SEMAR”
Deskripsi Karya :
– Wajah: wajah Putih semar Semar yang menonjolkan ekspresi bijaksana dan tenangnya. Mata bijaksana dengan lipatan kelopak, mulut kecil yang tertutup namun senyum tersirat, dan lekukan kerutan halus.
– Pakaian: Tatahkan motif batik yang detil dengan kombinasi geometris dan organik pada pakaian Semar berwarna putih
– Block: Tulisan aksara Jawa yang bertulis “SEMAR” yang artinya menunjukan kalau tokoh di gambar tersebut ialah Semar
AHMAD NUR AMIN
Judul Karya : Tokoh wayang kulit (Bagong)
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Sentral
Warna : Warna badan kuning keemasan, warna celana merah dengan kolor putih, warna blok kuning gradasi oren
Deskripsi Detail :
Bagong Memakai training merah Berkolor putih
ZALVA AULIA ALVI MAULANA MIRZA
Judul Karya : Wayang Petruk
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Sentral
Warna : hitam, merah, biru, hijau, kuning
Deskripsi Karya :
Wayang Petruk adalah salah satu tokoh dalam pertunjukan wayang kulit Jawa. Konsep menggambar Wayang Petruk mencakup beberapa aspek, termasuk penampilan fisik, ekspresi wajah, kostum, dan atribut yang digunakan. Tujuan menggambar Wayang Petruk adalah untuk mempersembahkan tradisi dan nilai budaya Jawa. Hal ini juga dapat menjadi bagian dari upaya melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa.
AHMAD NURWAHID ANWAR
Judul Karya : Rumah adat Minangkabau
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : sentral
Warna : biru, putih, hijau, coklat, kuning, hitam,biru, muda,coklat keemasan.
Deskripsi Karya :
Disini saya akan melukis rumah adat Minangkabau yang berasal dan kebanyakan di daerah provinsi Sumatera barat ,dengan tujuan untuk mengenalkan rumah ini ke masyarakat luar daerah sumatera barat.
NGADINI
Judul Karya : WAYANG SEMAR
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Di tengah kanvas, Semar mendominasi sebagai fokus utama. Sejak Semar mencerminkan kebijaksanaan dan ketenangan, pose tubuhnya tenang namun ekspresif
Warna : – Semar: Kulitnya bisa diwarnai coklat gelap dengan nuansa hitam. Pakaian Semar bisa memadukan putih pada baju dan sabuk biru.
– Latar belakang: warna biru dominan untuk blocking Semar, dan aksara Jawa yang bertulis “SEMAR”
Deskripsi Karya :
– Wajah: wajah Putih semar Semar yang menonjolkan ekspresi bijaksana dan tenangnya. Mata bijaksana dengan lipatan kelopak, mulut kecil yang tertutup namun senyum tersirat, dan lekukan kerutan halus.
– Pakaian: Tatahkan motif batik yang detil dengan kombinasi geometris dan organik pada pakaian Semar berwarna putih
– Block: Tulisan aksara Jawa yang bertulis “SEMAR” yang artinya menunjukan kalau tokoh di gambar tersebut ialah Semar
JUWITA GALUH SEPTIANY
Judul Karya : KERUKUNAN
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Dalam keseharian, kerukunan membentuk latar belakang indah di dalam masyarakat. Seperti lapisan-lapisan warna yang saling melengkapi dalam lukisan, setiap elemen kehidupan saling bersinergi membentuk simfoni kerukunan. Melalui keterlibatan aktif, saling pengertian, dan toleransi, komposisi ini menggambarkan kehidupan yang penuh harmoni di mana perbedaan-perbedaan diterima dan dihargai. Dengan melibatkan warna-warna keberagaman, kerukunan membentuk sebuah karya seni yang merefleksikan keindahan dan kompleksitas hubungan antarmanusia.
Warna : biru muda, biru tua,hijau muda, hijau tua,coklat muda, coklat tua, kuning, putih,merah,orange,ungu,cream,pink muda
Deskripsi Detail :
Orang orang yang berpakaian beragam sebagai simbol banyaknya budaya indonesia. Bendera sebagai simbol negara
KHOIRUL ANAM
Judul Karya : Wayang Arjuna
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : Arjuna Berada di tengah-tengah kanvas sebagai fokus utama, Arjuna ditampilkan dalam posisi berdiri, dengan tungkai yang kokoh dan sikap yang waspada. Tubuhnya sedikit condong ke depan
Warna : Warna Arjuna yang coklat kulit sawo, dan blocking dengan gradasi hijau,biru,kuning,coklat, dll
Deskripsi Karya :
Batik di pakaian bawah Arjuna yang berwarna hijau dan selendang merah yang dipakai Arjuna melambangkan keberanian dan ketangkasan
LUHUNG JALU KALOKO
Judul Karya : Kesenian Reog yang hampir punah
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi :– Fokus Utama: Karakter utama Reog seperti Singa Barong dapat ditempatkan di tengah-tengah untuk menangkap kekuatan dan keberanian yang merupakan ciri khas dari seni Reog.
– Kesatuan Gerak: Penggambaran para penari Reog dengan posisi yang dinamis dan gerakan yang penuh enerji membentuk kesatuan yang harmonis di dalam lukisan.
– Latar Belakang: Pelengkap latar belakang dengan ilustrasi lingkungan pedesaan atau kota di Jawa Timur dapat menciptakan konteks budaya yang lebih kaya.
– Aspek Vertikal: Posisi dadak merak (bulu merak pada topeng Singa Barong) yang menjulang tinggi memberikan dimensi vertikal pada komposisi.
Warna : – Dominasi Warna-Warna Cerah: Merah, kuning, dan emas untuk menggambarkan kekayaan dan keceriaan yang umum dalam kostum Reog.
– Warna Pendukung: Warna hijau, biru, dan coklat mewakili lingkungan pedesaan dan keragaman budaya
Deskripsi Karya :
– Topeng Singa Barong: Mata yang tajam, mulut yang sedang mengaung dan sedang menari menunjukkan kesenian Reog.
– Penari Wanita: Detail pada kostum seperti perhiasan pada penari, kain batik, dan aksesoris tambahan di penari yaitu selendang. Fungsinya meramaikan suasana dalam kesenian reog
– Bujang Ganong: Penari dengan Topeng Bujang Ganong berwarna merah dan sedang menggunakan seragam nari berwarna merah. Fungsinya untuk meramaikan suasana dalam kesenian reog
EKA MARDIANA
Judul Karya : Reog Ponorogo
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : menampilkan gambar reog Ponorogo di sebelah tengah dan bawah gambar rumput dan bunga dan ada tembok dan langit
Warna : dominasi warna hijau,merah, kuning,oren,biru
Deskripsi Detail :
Menggambarkan reog Ponorogo warisan budaya, pertunjukan reog jarang di tampilkan akibat kurangnya penghargaan terhadap seni pertunjukan tradisional, Dengan perubahan budaya dan modernisasi, minat masyarakat terhadap tradisi-tradisi yang lebih tua, termasuk Reog, mungkin telah berkurang. Generasi muda mungkin lebih tertarik pada bentuk-bentuk hiburan modern.warisan budaya pertunjukan reog jarang di tampilkan akibat kurangnya penghargaan terhadap seni pertunjukan tradisional, untuk mempertahankan dan menghidupkan kembali warisan budaya seperti Reog memerlukan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak.
DESI LIA RAMADHANI
Judul Karya : Kelestarian Budaya
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 50×60 cm
Komposisi : lukisan yang sedang menggambarkan seseorang yang sedang membatik di halaman rumahnya yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai elemen visual dan naratif
Warna : putih,hitam, coklat,hijau,biru,ungu,pink
Deskripsi Detail :
Lukisan yang sedang menggambarkan seseorang yang sedang membatik di halaman rumahnya menggambarkan dengan jelas proses membatik yang dilakukan oleh orang tersebut berupa gerakan tangan mengangkat alat batik latar belakang dengan suasana yang hangat dan alami dengan langit biru dan pepohonan yang menghijau.
RANA YUNIRDA RISMANDANI
Judul Karya : Lestarikan budaya lokal diera digital
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : warna warna yg cerah dan dominan putih.
Warna : menggunakan warna² cerah.
Deskripsi Detail :
Tema yang saya ambil adalah lestarikan budaya lokal diera digital dengan konsep lukisan,seorang pemuda yang sedang bermain gadge atau perangkat digital lainnya. Di sekelilingnya, terdapat elemen-elemen tradisional seperti alat musik tradisional, pakaian adat, makanan khas atau benda-benda bersejarah. Mungkin pemuda tersebut sedang melakukan riset tentang warisan budaya lokal dan sedang menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi, mendokumentasikan, atau bahkan membuat karya seni digital yang memadukan unsur tradisional. Lukisan tersebut bisa menunjukkan semangat dan komitmen generasi muda dalam melestarikan budaya lokal melalui penggunaan teknologi modern.
M.RAFAEL YUMMA YOGARAKSA
Judul Karya : Topeng Leak
Kelas : XII MIPA 1
Deskripsi Karya :
Lukisan topeng Leak biasanya menampilkan unsur-unsur mistis dan misterius dari budaya Bali. Lukisan tersebut mungkin menampilkan karakter topeng Leak dengan ekspresi wajah yang menakutkan atau menggambarkan suasana magis dan gaib. Konsepnya bisa beragam, mulai dari lukisan realis hingga abstrak, tergantung pada interpretasi dan gaya seniman. Terkadang, lukisan topeng Leak juga menggambarkan unsur-unsur alam atau cerita-cerita mitologis Bali yang terkait dengan kepercayaan dan tradisi lokal.
ZACKY FARIDULAQLA
Judul Karya : BUJANG GANONG
Kelas : XII MIPA 1
Deskripsi Karya :
Lukisan topeng Bujang Ganong seringkali menampilkan keindahan dan keagungan karakter tradisional dari seni pertunjukan Jawa, seperti yang ditemukan dalam tari tradisional Reog Ponorogo. Lukisan tersebut mungkin menampilkan Bujang Ganong dengan topengnya yang khas, bersama dengan elemen-elemen tradisional lainnya seperti busana warna-warni dan gerakan-gerakan dramatis. Konsepnya bisa beragam, mulai dari potret sederhana hingga lukisan yang lebih abstrak dengan interpretasi pribadi seniman.
MUHAMMAD THOBIBUL ASHAR
Judul Karya : ELEGANSI DAN KEANGGUNAN BUNGA TERATAI
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Warna : saya menggunakan warna merah dan biru (atau cerah)
Deskripsi Detail :
Lukisan bunga teratai sering mencerminkan keindahan, kedamaian, dan kesucian. Seniman sering menggunakan warna-warna lembut seperti merah muda, putih, dan hijau untuk mengekspresikan keanggunan bunga tersebut. Komposisi simetris atau radial sering digunakan untuk menonjolkan keindahan simetri alami teratai. Sentuhan detail pada kelopak dan air di sekitarnya dapat menambah dimensi visual yang menarik.
FARIDA MUJI RAHAYU
Judul Karya : Ruang Kosong
Kelas : XII IPS 1
Deskripsi Detail :
Segala sesuatu di dunia ini tidak terlepas dari uang. Monolog ruang kosong bercerita tentang sosok San yang kehilangan seluruh hartanya karena kerakusan keluarganya. Dengan menggambarkan kemarahan sekaligus penyesalan dari San. Diharapkan setelah menyaksikan pertunjukan monolog ruang kosong, penonton dapat lebih memanusiakan sesamanya, serta tidak mengambil apa yang bukan miliknya.
ADITYA FIRMANSYAH
Judul Karya : BUJANG GANONG
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : bagian tengah berisi objek utama yaitu bujang ganong dan bagian samping” terdapat senja
Warna : di dominasi oleh warna gelap terang
Deskripsi Detail :
bujang ganong digambarkan dengan topeng yang mirip dengan wajah raksasa, hidung panjang, mata melotot, mulut terbuka dengan gigi yang besar/agak maju tanpa taring, wajah merah darah, dan rambut yang lebat warna hitam menutup pelipis kiri dan kanan.
AZZAHRA JEANINE FIRNANDA
Judul Karya : Pudarnya Kebudayaan Indonesia
Kelas : XII MIPA 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Gaya : Abstrak
Komposisi : lukisan ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian pertama adalah pojok kanan atas dan pojok kiri bawah yang terinspirasi dari element canva saya artikan seperti cat yang luntur (sesuai dengan judul) dan warnanya cenderung gelap dikarenakan seperti tidak ada harapan untuk di wariskannya budaya kita, bagian kedua adalah tengah” dari bagian pertama warna di bagian ini cenderung cerah yang berarti ada secerah harapan untuk melestarikan budaya kita, dan bagian yang ketiga adalah gambar utama, yaitu wajah yang di coret, menggambarkan budaya kita yang ada harapan untuk di lestarikan tetapi dengan gaya yang lebih modern dan juga ada gaya kebarat baratan, karena remaja zaman sekarang kebanyakan lebih menyukai gaya yang modern dan kebarat-baratan, bisa diartikan juga dengan “budaya Indonesia yang sudah tidak ‘murni’ karena di campur dengan budaya zaman sekarang”, ada juga cat yang mengelilingi bagian 1 dan 2, itu menggambarkan tali yang masih mengikat budaya kita agar tidak hilang.
Warna : penggabungan warna gelap, gelap cerah, dan warna warni
Deskripsi Detail :
lukisan ini saya buat dengan tangan saya sendiri dan saya berniat untuk mengajak remaja Indonesia agar tidak melupakan budaya yang kita punya dari dulu, karena budaya di Indonesia sangat banyak dan itu adalah ciri khas negara kita, namun kenapa budaya kita yang banyak dan indah itu telah kalah dengan budaya modern, walaupun zaman memang sudah maju, tetapi ya begitulah, semoga kita sadar dengan kelunturan budaya ini, dan kita bisa melestarikannya kembali.
ALFFIATUZ ZAHRO
Judul Karya : Kolaborasi Kesenian dan Kebudayaan Antar Daerah
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : Tiga Topeng, Barong dari Bali, Wayang kulit dari Jawa, Batik
Warna : Hitam, merah, oren tua, oren muda, kuning tua, kuning muda, biru tua, biru muda, coklat tua, coklat muda, hijau tua, hijau muda, dan cream
Deskripsi Detail :
Saya menggambar kolaborasi kesenian dan kebudayaan antar daerah, dimana dalam gambar ini ada 3 jenis topeng sebagai ciri khas dari tarian daerah, barong dari Bali, dan wayang kulit dari Jawa dan Batik. Semua ini menggunakan banyak jenis campuran warna dan yang paling dominan adalah campuran warna merah, oren, dan kuning. Untuk topeng dan wayang kulit saya menggunakan warna cream. Dan untuk batik saya menggunakan campuran warna coklat tua dengan sedikit tambahan warna hitam dan coklat muda. Saya beri warna hitam untuk dasar/background nya, dan saya menambahkan spidol hitam, putih, dan emas.
ELSA PURNAMA RATRI
Judul Karya : MAKANAN TRADISIONAL JAWA
Kelas : XII IPS 2
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : cat akrilik,kuas,kanvas
Warna : di dominasi oleh warna gelap terang
Deskripsi Detail :
menggambarkan jajanan tradisional seperti lapis,ghetuk,ketan salak,bolu,pastel di lapisi daun pisang dan tampah di bawahnya terdapat onde”dan kendi dari gerabah
AISTETIKA DHINI RAMADHANI
Judul Karya : SISI LAIN JAWA BARAT
Kelas : XII MIPA 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : bagian tengah memperlihatkan penari jaipong dengan pose dramatis, bagian belakang memperlihatkan rumah adat jawa barat agar memperkuat kesan tradisional, bagian samping kanan, kiri dan atas terdapat taman dan juga langit untuk mempercantik karya
Warna : Menggunakan warna yang cenderung gelap dan bagian atas cenderung terang
Deskripsi Detail :
Seorang penari jaipong yang menggunakan kostum tradisional dengan gerakan elegan dan dramatis, latar belakang yaitu rumah adat untuk mencerminkan tempat asal tarian tersebut.
RAHMAT AL WILDANI
Judul Karya : Pura Bali dan Pecalang
Kelas : XII IPS 1
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 60×40 cm
Komposisi : Bagian objek tengah manusia,bagian samping pura bali,bagian atas awan,bagian bawah ogoh ogoh
Warna : di dominasi oleh warna gelap terang
Deskripsi Detail :
Dalam budaya Bali, ada dua istilah yang sangat penting: “pura” dan “puri.” Pura adalah tempat pemujaan bagi umat Hindu di Bali, sementara puri adalah tempat kediaman raja. Pura adalah tempat pemujaan para penganut Hindu di Bali. Sementara puri adalah tempat kediaman raja. Namun berdasarkan paparan Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan (I Made Purna et al., 1994) baru sekitar awal abad keduapuluh yang lalu saja kedua terminologi ini menjadi baku. Sebelum itu rupanya terdapat kerancuan peristilahan dalam hal ini.
ABDUL MUID
Judul Karya : Lie
Kelas : XII MIPA 3
Media : cat akrilik diatas kanvas
Ukuran : 40×60 cm
Komposisi : seorang karakter dengan membawa kipas yang didalam kipas merupakan sisi lain yang berbeda. latar belakang campuran warna biru dan putih
Warna : gelap terang
Deskripsi Detail :
karya ini saya ambil referensi dari tari topeng dan kebaya jawa. saya mengambil kebaya jawa dengan warna hitam seperti pada umumnya. dengan menggunakan topeng yang identik dengan seorang tokoh wanita cantik pada tokoh wayang. saya mengambil karakter wanita karena dijawa wanita dikenal dengan keramahannya. namun wanita jawa masih tetap memiliki sifat tegas maka dari itu saya meninggalkan kesan tegas pada wajah karakter yang saya gambar.
Why Choose Us
Clients Love
Testimonial
Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar.
Subscribe For Newsletter
Sign up now for updates about early registration. A wonderful serenity taken possession into entire soul also like.